Kenalan dengan Zigot dalam Terjadinya Kehamilan
ZoyaQQ Lounge Kenalan dengan Zigot dalam Terjadinya Kehamilan Zigot bisa di katakan sebagai awal mula bayi pada kehamilan. Ini merupakan gabungan dari sperma dan sel telur yang memiliki semua informasi genetik yang di butuhkan untuk menjadi seorang bayi.”
Kenalan dengan Zigot dalam Terjadinya Kehamilan Kehamilan merupakan proses yang rumit tapi menakjubkan untuk diketahui. Jauh sebelum seorang bayi dengan berbagai organ tubuhnya terbentuk di dalam kandungan ibu hamil, terdapat sel telur yang sudah sperma buahi bernama zigot.
Zigot merupakan gabungan sperma dengan sel telur. Sel tersebut berisi semua informasi genetik (DNA) yang dibutuhkan untuk menjadi seorang bayi.
Sebagian DNA berasal dari sel telur dan sebagiannya lagi berasal dari sperma ayah. Yuk, simak proses perkembangan zigot berikut ini!
Apa Itu Zigot?
Kehamilan bermula ketika sperma memasuki vagina selama hubungan seksual. Sperma terkuat akan melakukan perjalanan melalui leher rahim dan masuk ke saluran tuba.
Sebuah sperma tunggal dan sel telur ibu bertemu di tuba falopi. Ketika sperma tunggal memasuki sel telur, pembuahan terjadi. Gabungan sperma dan sel telur itulah yang kemudian membentuk zigot.
Zigot awalnya berupa sel tunggal, tapi kemudian ia membelah dengan cepat pada hari-hari setelah pembuahan.
Sel tunggal zigot mengandung semua 46 kromosom yang penting untuk menjadi seorang bayi. Dalam satu sel tunggal terdiri dari 23 dari sperma dan 23 dari sel telur.
Fase zigot berlangsung singkat, hanya berlangsung sekitar empat hari. Sekitar hari kelima, massa sel berkembang menjadi blastokista, yang kemudian akan menjadi embrio.
Proses Pembentukan Zigot
Zigot membelah melalui proses mitosis, yaitu saat setiap sel berlipat ganda (satu sel menjadi dua, dua menjadi empat, dan seterusnya). Tahap yang berlangsung selama dua minggu.
Proses ini juga bernama periode perkembangan germinal, dan mencakup waktu pembuahan (konsepsi) hingga implantasi blastokista di dalam rahim.
Sel sperma mengandung informasi genetik ayah, sedangkan sel telur berisi informasi genetik ibu. Setiap sel yang mengandung setengah dari materi genetik bernama sel haploid.
Ketika dua sel haploid bergabung, mereka membentuk sel diploid tunggal yang mengandung semua kromosom.
Dari Zigot Menjadi Embrio
Zigot kemudian berjalan menuruni tuba falopi menuju rahim. Saat bergerak, sel-selnya membelah dengan cepat dan menjadi blastokista.
Begitu berada di dalam rahim, blastokista harus tertanam di lapisan untuk mendapatkan makanan supaya bisa tumbuh dan bertahan hidup.
Periode perkembangan embrio berlangsung dari dua minggu setelah pembuahan sampai minggu kedelapan. Pada minggu kesembilan pasca pembuahan, janin mulai terbentuk.
Selain dengan cara alami, pembuahan juga bisa dibantu secara medis, seperti inseminasi intrauterin (IUI) dan fertilisasi in vitro (IVF).
Selama IUI, dokter akan memasukkan air mani ke dalam rahim menggunakan kateter untuk memicu terjadinya pembuahan.
Sementara IVF, dokter mengeluarkan sel telur dari ovarium dan nantinya akan dibuahi laboratorium. Setelah terbentuk balokista, dokter akan menanamkannya di dalam rahim.
Zigot pada Kehamilan Kembar
Dalam kasus kehamilan kembar identik, satu zigot awal dibuahi oleh satu sperma. Setelah pembuahan, zigot ini membelah menjadi dua embrio yang memiliki materi genetik yang sama.
Kehamilan kembar identik dapat menghasilkan dua anak yang memiliki materi genetik yang identik atau sangat mirip.
Pembelahan zigot bisa terjadi beberapa hari setelah pembuahan atau bahkan lebih lama setelahnya, tergantung pada kapan itu terjadi.
Dalam kasus kehamilan kembar non-identik, dua sel telur yang berbeda dibuahi oleh dua sperma yang berbeda. Ini berarti ada dua zigot yang terpisah dan menghasilkan dua embrio yang memiliki materi genetik yang berbeda.
Kehamilan kembar non-identik dapat menghasilkan anak kembar fraternal yang tidak lebih mirip satu sama lain daripada saudara biasa.
Dan ternyata, kehamilan kembar non-identik lebih umum daripada kehamilan kembar identik.
Saat Zigot Tidak Berlanjut Menjadi Embrio
Tidak semua zigot berhasil mencapai tahap perkembangan pranatal berikutnya. Para peneliti memperkirakan bahwa 30-70 persen dari semua konsepsi yang terjadi secara alami gagal, baik sebelum atau pada saat implantasi.
Ahli menduga hal itu terkait dengan kelainan. Dalam kasus keguguran berulang, anomali kromosom orang tua sering menjadi penyebabnya.