Tanda Kamu Denial pada Toxicity di Hubunganmu!

ZOYAQQ LOUNGE Tanda Kamu Denial pada Menjalin hubungan asmara memang tidak pernah ada yang benar-benar mudah. Selalu ada saja pasang surut yang terjadi terlepas kecocokanmu dengan pasangan sudah sangat baik. Pertengkaran mungkin memang selalu ada sesekali dalam setiap hubungan hingga kamu merasa memang wajar. Faktanya, ada orang yang merasa takut kehilangan, takut sendirian, takut mengecewakan orang lain, hingga takut untuk mencoba memulai hubungan yang baru.

Terlepas hubungan dengan pasangan sudah tidak baik-baik saja, dalam tahap ini kamu mulai menormalisasi apa yang sebenarnya buruk di dalam hubungan itu. Jika kamu merasakan situasi ini, mungkin kamu sedang berada dalam tahap denial terhadap adanya toxicity dalam hubungan asmara. Ketahui tanda-tanda denial ini dengan baca artikel ini selengkapnya!

Teman atau keluarga mulai menunjukkan keprihatinan terhadap hubunganmu

Apakah kamu pernah merasa jika orang-orang tersayang di sekitarmu mulai sering kali menunjukkan kekhawatiran mereka terhadap hubungan yang kamu jalin saat ini?  Mungkin mereka mulai berkomentar mengenai kebiasaan apa yang dimiliki kekasihmu hingga pertanyaan paling dasar mengenai apakah kamu merasa bahagia dalam hubungan tersebut. Namun, jelas hal ini saja belum bisa langsung mengklaim kamu berada dalam hubungan yang toksik.

Bisa jadi memang jika sahabat atau keluargamu ini hanya berprasangka buruk karena mereka belum benar-benar mengenal siapa pasanganmu. Namun, jika kekhawatiran itu tampak jelas, tidak ada salahnya mencoba mendengarkan pandangan atau saran mereka mengenai hubungan tersebut. Jika itu ternyata pandangan dengan alasan yang masuk akal dan kebanyakan dari mereka mengatakan hal serupa, di sinilah kamu bisa lebih serius memikirkan situasi dalam hubunganmu yang kemungkinkan toksik seperti kata mereka.

Kamu sensitif terhadap komentar negatif terhadap hubunganmu

Apakah kamu akan marah ketika seseorang mengatakan baju yang kamu kenakan berwarna merah padahal yang kamu tahu sebenarnya ungu? Tidak, bukan? Itu bukan masalah besar dan kamu mungkin hanya akan memaklumi pandangannya karena kamu tahu kebenarannya wajar. Sementara itu, saat seseorang mengatakan komentar negatif terhadap hubunganmu dan kamu merasa begitu kesal, ini bisa jadi pertanda jika kamu sebenarnya takut ada yang tahu jika apa yang mereka katakan memang benar adanya.

Kamu merasionalisasi ketidakbahagiaan kamu dalam hubungan tersebut

Setiap hubungan pasti memiliki masa-masa sulitnya dan itu tidak dapat disangkal. Kamu mungkin saja akan ada di momen ketika kamu begitu membenci apa yang ada di dalam diri pasanganmu. Itulah mengapa, berapa kali pun kamu berganti hubungan, tidak ada hubungan yang 100 persen isinya hanya kebahagiaan. Kamu harus mengakuinya dan tidak apa-apa untuk sesekali bertengkar dengan pasangan selama dalam batas wajar.

Berbeda halnya dengan saat kamu berada terjebak denial dalam hubungan toksik. Kamu mungkin akan mulai menormalisasi, merasionalisasi ketidakbahagiaan dalam hubungan itu.  Dalam situasi ini, kamu sebenarnya sedang menyangkal bahwa kamu tidak bahagia. Padahal, ketidakbahagiaan adalah tanda dari masalah hubungan yang lebih dalam. Seharusnya hal itu tidak menjadi keadaan konstan dalam suatu hubungan.

Kamu merasa seolah-olah tidak memiliki pilihan lain

Pernahkah kamu merasa terjebak dalam sebuah hubungan? Hubungan terasa terus saja berjalan meski berada di dalamnya membuatmu merasa terluka. Perasaan tidak memiliki pilihan ini bisa jadi adalah tanda bahwa kamu memang berada dalam hubungan toksik. Menerima kondisi kamu yang sebenarnya berada di dalam hubungan toksik mungkin memang terdengar berat.

Biasanya perasaan sulit untuk lepas dari hubungan ini dikarenakan ada keterikatan, rasa bersalah, hingga segala hal yang sebelumnya membuat kamu begitu bergantung padanya. Kamu pikir mungkin ini sudah tanggung jawab kamu terus bersamanya. Padahal tidak! Kamu hanya perlu mengatakan tidak dan pergi dari hubungan itu untuk menemukan kebahagiaan sejati. Pilihlah hubungan yang bisa membuatmu merasa lebih dihormati dan merasa hidup sebagai manusia.

Kamu selalu merasa stres

Stres memang bisa datang ke kehidupan siapa saja. Baik karena masalah pekerjaan, kesehatan, keluarga, termasuk hubungan asmara. Ketika hubungan asmara yang menjadi sumber utama stres kamu, ini adalah saatnya kamu mundur. Misalnya ketika kamu mulai merasa tegang akan bertengkar dengan pasangan.

Jika hanya karena masalah sepele saja bisa membuat kamu gelisah, ketakutan, memikirkan kemungkinan pertengkaran-pertengkaran yang terjadi, sebaiknya kamu keluar dari hubungan itu. Kamu harus segera melakukan sesuatu atas kondisi ini dan jangan terus menyangkalnya. Pada akhirnya, berada terus di dalam hubungan itu bukannya membuat bahagia dan malah akan menyakitimu.

Baca juga : bahan dapur untuk hilangkan bau bawang pada alat masak

ZOYAQQ SITUS GAME ONLINE TERBAIK & TERPERCAYA DI ASIA.

ADMIN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *