Suku Ini Punya Tradisi Seks yang Aneh

ZoyaQQ Lounge – Suku Ini Punya Tradisi Seks yang Aneh Banyak cerita yang bisa di ambil dari berbagai suku di dunia. Bahkan, suku-suku tertentu memiliki tradisi seks aneh yang tak terbayangkan sebelumnya. Berikut informasi lengkapnya.

Suku Ini Punya Tradisi Seks yang Aneh

Suku Muria, India

BandarQ Terbaik – Suku Muria yang mendiami wilayah Naxal Bastar, India Tengah ternyata memiliki ritual seks kuno yang aneh. Melansir iNews.id, tradisi bernama Gothul Muria ini mengajarkan remaja untuk berlatih seks sebelum menikah. Remaja di suku tersebut akan mendapatkan pengetahuan seks, pendidikan jasmani, seni, dan di perbolehkan untuk minum alkohol. Bahkan, remaja juga di izinkan melakukan seks dengan satu pasangan atau orang yang berbeda di gubuk cinta.

Suku Sironi, Bolivia Timur

Sebuah suku asal Bolivia Timur bernama Sironi. Sebelum melakukan hubungan seksual, seseorang harus mencari kutu di tubuh orang lain dan memakannya. Mengutip Okezone, serangga yang hidup dan berkembang di wilayah tersebut memiliki khasiat untuk merangsang dan menambah kemampuan saat melakukan hubungan seksual. Jika seseorang memakan serangga itu, maka akan bisa melakukan hubungan badan selama 6 jam tanpa henti.

Suku Trobriander, Papua Nugini

bermukim di Papua Nugini dan merupakan penduduk asli wilayah tersebut, yakni Suku Trobriander, juga memiliki tradisi seks yang tergolong nyeleneh. Suku tersebut mengizinkan anak di bawah umur untuk berhubungan seksual.

Menurut kepercayaan masyarakat Suku Trobriander, seks anak adalah sebuah hal yang tidak dapat dipisahkan dari budaya dan senantiasa melekat. Bagi anak laki-laki, sudah di perbolehkan untuk melakukan hubungan seksual saat usianya menginjak 10 tahun. Sementara itu, anak perempuan bisa melakukan hubungan badan di usia 8 tahun.

Suku Kreung, Kamboja

Para orangtua Suku Kreung di Kamboja sengaja membuatkan gubuk bambu yang berlokasi jauh dari kediamannya. Gubuk tersebut di namai gubuk cinta dan di gunakan oleh anak perempuan untuk bersosialisasi dan bereksperimen, termasuk dalam berhubungan seksual. Biasanya, gubuk cinta dibuat saat si anak berusia remaja, tepatnya sekitar 15 tahun.

Bagi Suku Kreung, seks bebas sebelum menikah adalah hal biasa dan dapat di terima. Hal tersebut dianggap sebagai sebuah usaha untuk mencari calon suami bagi remaja perempuan. Sementara itu, anak laki-laki Suku Kreung juga di tanamkan sifat tidak agresif ketika menerima undangan dari pihak perempuan. Sebab, perilaku hormat dan menghargai perempuan tersebut akan mempengaruhi keturunan keluarga dan citra keluarga mereka. 

ADMIN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *