Mengenal Teratozoospermia, Penyebab dan Cara Mengatasinya

ZoyaQQ Lounge Mengenal Teratozoospermia, Penyebab dan Cara Mengatasinya Teratozoospermia dapat terjadi akibat beberapa faktor seperti stres hingga trauma testis. Namun, cara mengatasinya akan tergantung pada keparahannya.

Mengenal Teratozoospermia, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Mengenal Teratozoospermia, Penyebab dan Cara Mengatasinya Hampir setiap pasangan suami istri tentunya mendambakan kehadiran buah hati untuk meningkatkan kehangatan berumah tangga. Kehadiran anak tentunya tidak akan menjadi masalah jika kesehatan sistem reproduksi suami dan istri dalam kondisi optimal. 

Sayangnya, sebagian orang mungkin mengalami masalah kesuburan yang dapat menghambat peluang kehamilan. Nah, salah satu masalah kesuburan yang perlu pria waspadai, adalah teratozoospermia. 

Namun sebenarnya apa itu teratozoospermia? Ketahui penjelasanya di sini, terutama mengenai penyebab dan cara mengatasinya. 

Penjelasan Mengenai Teratozoospermia

Saat ini, infertilitas atau ketidaksuburan bukan hanya menjadi permasalahan perempuan saja. Sebab, dalam kasus-kasus tertentu, masalah kesuburan yang menurunkan peluang kehamilan berasal dari pihak laki-laki. 

Infertilitas pria mengacu pada masalah kualitas sperma, jumlah sperma, atau motilitas sperma. Nah, teratozoospermia atau teratospermia adalah kondisi kelainan morfologi (bentuk) sperma. 

Ini adalah kelainan di mana laki-laki menghasilkan sperma yang tampak miring. Akibat bentuk sperma yang tidak normal, kondisi ini mempengaruhi peluang untuk membuahi sel telur.

Menurut penelitian, sperma yang berbentuk normal harus memiliki hal-hal berikut:

  • Kepala berbentuk oval.
  • Tutup yang bersih dan berbeda menutupi kepala sperma.
  • Tidak ada tetesan cairan di kepala.
  • Leher dan bagian tengah tampak biasa dengan satu ekor.

Sperma yang bentuknya tidak normal mungkin memiliki kepala bulat, atau dua ekor, atau dua kepala. Morfologi sperma dapat dianalisis dengan melakukan analisis air mani atau seminogram.

Penyebab Teratozoospermia

Penyebab teratozoospermia sampai saat ini belum jelas. Namun, para ahli meyakini bahwa stres fisiologis berdampak pada morfologi sperma. 

Para ahli juga berkeyakinan kalau faktor berikut menjadi penyebab paling umum kondisi ini:

  • Faktor genetik atau bawaan. 
  • Stres. 
  • Penyakit kronis dan infeksi.
  • Kebiasaan merokok.
  • Alkohol.
  • Pola makan yang tidak seimbang.
  • Kegemukan atau obesitas.
  • Penggunaan obat tertentu. 
  • Peyakit gula. 
  • Trauma testis. 
  •  Menjalani perawatan untuk kanker seperti terapi radiasi atau kemoterapi
  • Tinggal di lingkungan yang meningkatkan suhu testis. Contohnya lingkungan yang berhubungan dengan pekerjaan atau menghabiskan lebih banyak waktu di bak mandi air panas, sauna atau memakai celana ketat. 

Beberapa penelitian juga mengaitkan morfologi sperma yang tidak normal dengan penuaan. Seiring bertambahnya usia seorang pria, kemampuan tubuhnya untuk menghasilkan sperma berkualitas baik semakin berkurang.

Cara Mengatasi Teratozoospermia

Kabar baiknya, kondisi ini bisa tertangani. Ada beberapa pilihan berbeda yang dapat dokter berikan untuk membantu mengobati teratozoospermia. Berikut pilihannya: 

1.Pengobatan Alami

Pola hidup yang kurang baik umum menjadi penyebab teratozoospermia. Alhasil, perubahan gaya hidup perlu pengidap kondisi ini terapkan. 

Nah, perubahan gaya hidup yang perlu pengidapnya lakukan adalah dengan berhenti merokok dan berhenti konsumsi alkohol, mengonsumsi makanan kaya anti oksidan, asam amino dan L-Carnitine untuk meningkatkan kesuburan. 

Selain itu, pengidap kondisi ini juga perlu mengonsumsi asam lemak kaya omega 3, baik suplemen atau dalam bentuk ikan. Vitamin E juga berperan sangat penting dalam produksi sperma dan kesuburan pria. 

Makanlah makanan yang kaya Vitamin E dan konsumsi juga suplemen setelah mengikuti saran dari dokter.

2.Pilihan Tindakan Medis

Apabila pengobatan alami tak kunjung membuahkan hasil, dokter akan merekomendasikan tindakan medis seperti: 

Inseminasi Intrauterin (IUI) 

Perawatan ini akan menjadi pilihan pertama di antara pasangan yang prianya masalah teratozoospermia. Jika pria mengidap teratozoospermia ringan dan wanita dalam keadaan sehat, penyuntikan air mani langsung di dekat sel telur akan membantu pembuahan sel telur.

Fertilisasi Invitro atau Injeksi Sperma Intrasitoplasma 

Dalam kasus teratozoospermia sedang hingga berat, sperma yang sehat dan normal akan dokter pilih dengan melihat air mani di bawah mikroskop. Sperma terpilih akan disuntikkan langsung ke sel telur untuk mencapai pembuahan.

ADMIN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *