Mengenal Hiperventilasi, Penyebab dan Cara Mengatasinya

ZoyaQQ Lounge Mengenal Hiperventilasi, Penyebab dan Cara Mengatasinya Hiperventilasi bisa memicu sesak napas dan berbahaya jika tidak tertangani dengan baik. Belajar teknik pernapasan bisa membantu mengatasi kondisi ini.

Mengenal Hiperventilasi, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Mengenal Hiperventilasi, Penyebab dan Cara Mengatasinya Hiperventilasi ditandai dengan mengambil napas terlalu cepat atau terlalu dalam. Meskipun napas yang dalam dan cepat adalah respons alami terhadap situasi stres atau kecemasan, hiperventilasi yang berlebihan dapat menyebabkan ketidakseimbangan kadar oksigen dan karbon dioksida dalam tubuh. 

Apabila tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini bisa berbahaya dan seseorang bisa kehilangan napas. Supaya lebih waspada, ketahui penyebab dan cara menanganinya berikut ini!

Penyebab Hiperventilasi

Berikut sejumlah kondisi yang bisa membuat kamu mengalami hiperventilasi :

1. Kecemasan dan stres

Penyebab yang paling umum adalah kecemasan dan stres. Ketika seseorang mengalami situasi yang menimbulkan kekhawatiran atau stres, sistem saraf otonom merespons dengan meningkatkan laju pernafasan. 

Hal ini terjadi sebagai upaya tubuh untuk memastikan oksigen tetap tersedia untuk otak dan otot, mempersiapkan diri untuk mengatasi potensi ancaman atau stresor.

2. Serangan panik

Hiperventilasi juga sering muncul saat serangan panik. Serangan panik adalah ketakutan yang muncul secara intens dan seringkali tidak terkendali. 

Selama serangan panik, kebutuhan oksigen tubuh meningkat secara signifikan karena mengalami tingkat stres yang tinggi.

Akibatnya, kondisi ini memicu pernapasan yang cepat dan dalam sebagai respons tubuh terhadap ketakutan yang dialami.

3. Gangguan pernapasan

Penyakit atau gangguan pada saluran pernapasan, seperti asma atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dapat memicu kondisi ini.

Dalam kasus ini, tubuh berusaha untuk meningkatkan pasokan oksigen karena adanya hambatan atau pembatasan aliran udara melalui saluran pernapasan.

4. Gangguan metabolik

Beberapa gangguan metabolik, seperti ketoasidosis pada pengidap diabetes dapat menjadi penyebab hiperventilasi.

Ketika terjadi ketidakseimbangan dalam keseimbangan asam-basa dalam tubuh, tubuh dapat merespons dengan pernapasan yang lebih cepat untuk menghilangkan kelebihan asam atau menggantikan kekurangan basa.

5. Kondisi medis

Berbagai kondisi medis lainnya juga dapat menyebabkan hiperventilasi. Demam tinggi contohnya, kondisi ini dapat memicu pernapasan yang lebih cepat sebagai respons terhadap meningkatnya suhu tubuh. 

Anemia yang mengurangi jumlah darah untuk mengangkut oksigen juga dapat mendorong tubuh untuk mengambil napas lebih cepat. 

ADMIN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *