Ini 5 Cara Merawat Luka Diabetes agar Tidak Mengalami Infeksi

ZoyaQQ Lounge Ini 5 Cara Merawat Luka Diabetes agar Tidak Mengalami Infeksi Salah satu gejala diabetes adalah sulitnya luka untuk sembuh, bahkan justru dapat berkembang hingga menimbulkan infeksi. Luka diabetes dapat di rawat dengan cara membersihkan luka hingga mengganti perban.

Ini 5 Cara Merawat Luka Diabetes agar Tidak Mengalami Infeksi

Ini 5 Cara Merawat Luka Diabetes agar Tidak Mengalami Infeksi Bagi pengidap diabetes, sebuah luka kecil saja bisa menjadi suatu hal yang berbahaya. Hal ini di karenakan penyakit diabetes, dengan kadar gula darah yang tinggi, dapat memperlambat proses penyembuhan luka pada tubuh.

Luka yang tidak di rawat dengan baik dapat berkembang menjadi infeksi serius, bahkan berujung pada komplikasi fatal seperti amputasi. Oleh karena itu, penanganan luka secara tepat menjadi suatu hal yang penting untuk dilakukan.

Yuk simak perawatan apa saja yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi luka di abetes.

Perawatan untuk Mencegah Infeksi Luka D iabetes

Berikut adalah 5 cara yang dapat di lakukan untuk merawat luka diabetes agar tidak terjadi infeksi:

1. Pastikan luka selalu bersih

Memastikan luka tetap bersih juga merupakan langkah kunci dalam perawatan luka di abetes. Membersihkan luka dapat mencegah terjadinya infeksi akibat bakteri.

Pastikan tanganmu sudah dicuci sebelum membersihkan luka di abetes. Kamu bisa menggunakan air hangat untuk melakukan pembersihan luka. Kemudian, keringkan luka dengan kain bersih dan oleskan salep antibakteri sebelum di perban. 

2. Pastikan luka tertutupi dengan baik

Setelah membersihkan luka di abetes, kamu perlu memastikan area luka selalu tertutup dengan baik.

Hal ini penting karena kondisi lembap dan tertutup merupakan kondisi ideal untuk mempercepat proses penyembuhan. Kamu dapat menggunakan perban untuk menutupi area luka agar luka tetap dalam kondisi ideal.

Meskipun luka kering mungkin terlihat seperti telah sembuh dengan terbentuknya koreng, membiarkan luka di abetes terbuka tanpa perban justru dapat kurang ideal. Nyatanya, proses penyembuhan luka yang mengering cenderung lebih lama ketimbang luka yang lembap.

3. Mengganti perban secara rutin

Penggantian perban secara rutin juga merupakan langkah penting dalam proses penyembuhan luka di abetes. Pertama, kamu perlu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

Lepaskan perban lama dengan hati-hati, bersihkan luka dengan air dan keringkan dengan handuk bersih. Pastikan tidak ada tanda-tanda infeksi seperti kemerahan, bengkak, nyeri, panas, atau nanah. Oleskan obat pada area luka, kemudian pasang perban baru. 

Apabila kamu merasa lukanya sudah sembuh dengan baik setelah beberapa hari, kamu dapat memperpanjang waktu mengganti perban menjadi dua hari sekali.

4. Kurangi tekanan pada luka

Salah satu faktor penting dalam penyembuhan luka adalah mengurangi beban, tekanan, dan berat pada luka.

Ketika anggota tubuhmu mengalami luka di abetes, area tersebut menjadi lebih rentan dan membutuhkan perlindungan ekstra. Beban, tekanan, dan berat berlebihan dapat memperlambat proses penyembuhan dan bahkan memperparah luka.

Kamu dapat berkonsultasi ke dokter mengenai penanganan yang tepat tanpa mengganggu aktivitas sehari-harimu.

5. Mengawasi gula darah

Terakhir, kamu tentunya tetap harus mengawasi kadar gula darah. Kadar glukosa tinggi dalam darah menghalangi sel darah putih untuk menyembuhkan luka. Hal ini juga dapat menyebabkan pembuluh darah mengecil dan membatasi aliran darah di sekitar proses penyembuhan. Tanpa aliran darah yang lancar di area luka, penyembuhan akan sulit terjadi.

Kamu bisa mempertahankan kadar gula darah yang baik dengan mengonsumsi makanan sehat, aktif secara fisik, memeriksa gula darah secara teratur, dan mengkonsumsi obat di abetes sesuai resep.

ADMIN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *