Fakta Menarik Soal Daging Buaya Dan Rasanya

ZoyaQQ Lounge – Fakta Menarik Soal Daging Buaya Dan Rasanya Tak umum di konsumsi di Indonesia, daging buaya laku di China dan Amerika. Lantas, benarkah rasa daging reptil ini enak?

Fakta Menarik Soal Daging

Buaya kembali jadi sorotan setelah menewaskan seorang perempuan di Sulawesi Utara. Buaya bernama Merry menerkam Deasy Tuwo yang sehari-harinya bekerja sebagai pemberi makan buaya seberat 600 Kg ini.

Meski tergolong hewan buas, beberapa pihak rupanya memelihara dan bahkan menernakkan buaya. Dagingnya juga banyak di konsumsi di sebagian Amerika, Hong Kong, dan China. Berikut fakta-fakta unik seputar daging buaya.

Rasa daging buaya

BandarQ Terbaik – Chef Kenny Gilbert di Amerika Serikat pernah mencicip olahan daging buaya. Di kutip dari Food & Wine (23/3//16), ia berujar rasa buaya mirip daging ayam. “Ketika di masak, buaya memiliki tekstur yang sama dengan ayam berdaging gelap, hanya saja dengan sedikit rasa amis seperti ikan,” kataya.

Ia lalu mengibaratkan rasa daging hewan buas ini dengan deskripsi lain. “Anggap saja seperti ayam dan sekelompok ikan punya anak, (rasanya seperti itu),” lanjut Kenny. Ia kesulitan menggambarkan dengan jelas rasa daging buaya. Hanya saja ia berkomentar, “Tidak seperti yang saya bayangkan, tapi rasanya tepat dan sangat lezat.”

Disebut sebagai superfood

Selain rasanya eksotik, daging buaya juga di sebut-sebut sebagai superfood alias makanan bernutrisi tinggi. Ask Men memaparkan daging buaya punya lebih banyak jaringan otot tanpa lemak dan kandungan lemak jenuh lebih tinggi dibanding daging sapi tanpa lemak sekalipun. Daging buaya juga sangat rendah kolesterol.

Dalam 100 gram olahan daging buaya rebus mengandung 46 gram protein. Jumlah ini lebih tinggi ketimbang olahan ayam tanpa tulang rebus yang hanya memiliki 25 gram protein. Kelebihan lainnya, daging buaya tinggi serat dan merupakan sumber asam lemak omega 3 yang baik.

Olahan daging buaya

Fakta Menarik Soal Daging Bagian buaya yang paling banyak di konsumsi di Florida, Amerika Serikat adalah iga. Biasanya iga buaya dipanggang sama seperti daging babi, sebut Chef Gilbert. Sementara itu di China, beberapa restoran menyajikan sup buaya.

Sementara di Indonesia, daging buaya juga di konsumsi meski tak umum. Di Kalimantan Timur dan di wilayah Jawa Timur ada sate buaya. Konon rasanya gurih, kenyal, dan di sukai banyak orang. Terlebih daging di bagian tubuh belakang hingga ekornya.

Jadi menu primadona

Baru-baru ini sebuah festival makanan Los Angeles bahkan menghadirkan menu spesial, daging buaya panggang buatan restoran Black Sugar Rib Company. Kabarnya butuh waktu 4-6 minggu untuk memanggang reptil ini.

Buaya utuh panggang yang sudah matang ini bisa di lihat oleh pengunjung Smorgasurg Food Festival 2018. Para pengunjung juga bisa mencicipi daging buaya panggang itu secara gratis jika membeli Black Sugar Reguler BBQ.

Dijual online

Karena lumayan banyak peminat di China, daging buaya di jual via online. Beberapa situs jual beli mengiklankan produk daging buaya mentah. Bahkan ada yang mengklaim manfaat kesehatannya untuk menyembuhkan asthma.

Harga daging buaya ini bervariasi. Ada yang 129 yuan (Rp 269.000) untuk 800 gram daging buaya atau 310 yuan (Rp 647.000) untuk ukuran 400 gram. Tertarik coba?

ADMIN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *