Efek Samping Konsumsi Obat Kortikosteroid

Efek Samping Konsumsi Obat Kortikosteroid

ZoyaQQLounge – Efek Samping Konsumsi Obat Kortikosteroid adalah obat antiinflamasi yang dikonsumsi guna mengatasi masalah peradangan. Obat ini bekerja dengan menstimulasi produksi kortisol (antiradang). Proses produksi tersebut di kontrol oleh kelenjar pituitari dan otak bagian HHPA (aksis hipotalamus-pituitari-kelenjar adrenal).

Nah, jika di konsumsi dalam jangka panjang, kortikosteroid akan menurunkan fungsi dari HHPA. Akibatnya, obat berpotensi memicu pendarahan saluran pencernaan, mudah memar dan tekanan darah tinggi. Efek samping kortikosteroid ini muncul akibat jumlah hormon yang tidak normal dalam tubuh.

Efek Samping Konsumsi Obat Kortikosteroid

Kortikosteroid adalah obat yang berfungsi menekan peradangan dengan menurunkan kerja sistem kekebalan tubuh yang berlebihan. Penggunaan jangka panjang di perbolehkan, asal keuntungan lebih besar ketimbang risikonya.

Mengingat efek samping kortikosteroid jangka panjang berpotensi membahayakan tubuh, penggunaan obat akan di awasi langsung oleh dokter. Adapun risiko penggunaan obat dalam jangka panjang, meliputi:

  • Pendarahan pada saluran pencernaan.
  • Ulkus duodenum, yaitu terbentuknya luka di dinding usus dua belas jari. Ini menimbulkan nyeri ulu hati hingga muntah darah.
  • Osteoporosis atau pengeroposan pada tulang.
  • Berpotensi memicu penyakit jantung.
  • Penipisan lapisan kulit sehingga memicu mudah memar.
  • Terhambatnya proses penyembuhan luka.
  • Peningkatan kadar gula darah dalam tubuh.
  • Peningkatan nafsu makan yang berpotensi menyebabkan obesitas.
  • Perubahan suasana hati secara signifikan dan depresi.

Kira-kira kenapa ya penggunaan kortikosteroid memicu osteoporosis? Yuk, simak alasannya di sini! “Benarkah Konsumsi Obat Kortikosteroid Memicu Osteoporosis?”

Efek samping kortikosteroid juga bisa muncul jika obat di konsumsi tanpa anjuran atau resep dokter. Sebab, masing-masing pengguna membutuhkan dosis berbeda, tergantung pada penyakit yang di alami.

Proses pemakaian obat juga tidak bisa langsung di hentikan. Dokter akan menurunkan dosis secara perlahan hingga hormon dalam tubuh pengguna benar-benar stabil.

Ini di tandai dengan gejala berupa:

  • Penurunan nafsu makan.
  • Tubuh terasa lemah dan letih.
  • Mual dan muntah.
  • Sakit perut dan diare.
  • Tekanan darah rendah.
  • Pusing hingga pingsan.
  • Penurunan kadar gula darah.
  • Perubahan siklus menstruasi.

Peringatan Sebelum Menggunakan Kortikosteroid

Guna mencegah risiko efek samping mengonsumsi kortikosteroid, obat tidak di sarankan pada kelompok ini:

  • Obat tidak boleh di berikan pada pengidap alergi kandungan kortikosteroid atau alergi obat lainnya.
  • Tidak boleh di berikan pada Ibu hamil, wanita yang sedang merencanakan kehamilan dan Ibu menyusui.
  • Obat tidak boleh di berikan pada pengidap infeksi kulit, luka terbuka, jerawat dan rosacea (ruam berisi nanah).
  • Tidak boleh di berikan pada pengidap infeksi jamur atau bakteri kulit, seperti herpes atau kurap.
  • Tidak boleh di berikan pada pengidap hipertensi tak terkontrol, osteoporosis, diabetes dan glaukoma (jenis penyakit mata).
  • Obat tidak boleh di berikan pada pengidap tukak lambung, katarak, penyakit hati, depresi, gagal jantung dan ulkus duodenum.
  • Obat tidak boleh di berikan pada orang pasca vaksinasi. Sebab, kortikosteroid bisa menurunkan efektivitas vaksin.
  • Obat tidak boleh di barengi dengan obat jenis lain, termasuk suplemen multivitamin atau obat herbal.

Cara untuk Meminimalisir Efek Samping Kortikosteroid

Ada beberapa tips yang dapat kamu lakukan untuk mengurangi atau mengatasi efek samping obat ini, antara lain:

  • Selalu minum obat sesuai dengan arahan dan petunjuk dokter.
  • Bicarakan dengan dokter tentang mengurangi dosis.
  • Menjaga pola makan yang sehat.
  • Rutin berolahraga agar kondisi tubuh tetap sehat.
  • Periksa kesehatan secara rutin.

SUMBER : ZOYAQQ

ADMIN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *