Manfaat Jahe untuk Bantu Kontrol Gula Darah

5 Manfaat Jahe untuk Pasien Diabetes, Bantu Kontrol Gula Darah
Manfaat Jahe untuk Bantu Kontrol Gula Darah

PKVSLOT Manfaat Jahe untuk Bantu Kontrol Gula Darah Perubahan secara global membawa banyak dampak pada kehidupan manusia. Sayangnya, masih banyak orang yang tidak menyadari gaya hidup yang di picu oleh globalisasi menjadi bumerang, termasuk meningkatnya jumlah kasus di abetes akibat gaya hidup yang tidak sehat.

Di abetes adalah penyakit kronis yang di tandai dengan peningkatan kadar gula darah, penurunan sensitivitas insulin, obesitas, di slipidemia, dan hipertensi. Kalau di diagnosis dengan di abetes, kamu harus mengikuti perawatan dari dokter dan menyesuaikan gaya hidup. Terkait pola makan, jahe di temukan dapat membantu pasien di abetes. Berikut ini manfaat jahe untuk pasien di abetes.

1. Membantu mengatur gula darah

Intoleransi glukosa yang sering di temui pada pasien diabetes dapat menyebabkan lonjakan gula darah setelah makan.

Kandungan 6-gingerol dalam jahe memiliki kemampuan menghambat aktivitas dua enzim penting dalam pencernaan dan penyerapan karbohidrat kompleks, yaitu α-glukosidase dan α-amilase (Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine, 2018).

Dengan menghambat aktivitas kedua enzim ini, konsumsi jahe dapat membantu mencegah lonjakan gula darah yang drastis setelah makan.

Studi lainnya menjelaskan bahwa konsumsi jahe secara teratur dapat membantu meningkatkan kontrol gula darah pada orang dengan diabetes tipe 2 selama jangka waktu yang lebih lama

2. Membantu meningkatkan sensitivitas insulin

Orang dengan diabetes sering menghadapi masalah dengan sensitivitas insulin, yang berkontribusi pada tingginya kadar gula darah. Apabila di biarkan berlarut-larut, ini bisa memperburuk diabetes.

Menurut penelitian, jahe dapat menjadi cara alami untuk meningkatkan sensitivitas insulin, hormon yang membantu tubuh mengatur kadar gula darah. Senyawa 6-gingerol dalam jahe bisa meningkatkan kadar adinopektin. Dengan meningkatnya kadar adiponektin, tubuh lebih mampu merespons insulin dengan baik

Jahe juga berinteraksi dengan reseptor 5-HT3 dalam tubuh. Interaksi ini membantu dalam meningkatkan sensitivitas insulin melalui peroxisome proliferative activated receptor γ (PPAR γ). PPAR γ adalah faktor yang mengatur banyak proses metabolik dalam tubuh, termasuk penggunaan gula darah.

Perbaikan sensitivitas insulin dapat memberikan manfaat bagi orang dengan diabetes, salah satunya adalah kontrol gula darah yang lebih baik.

3. Membantu melindungi sel β-pankreas

Pada orang dengan di abetes, beberapa organ tubuh rawan mengalami kerusakan. Salah satunya adalah pankreas yang punya fungsi vital untuk tubuh.

Saat mengalami di abetes, risiko kerusakan pankreas meningkat, terutama pada kerusakan sel-β pada pankreas, yang akhirnya dapat mengganggu produksi insulin tubuh.

Studi menemukan bahwa konsumsi jahe secara teratur bisa melindungi pankreas dari kerusakan akibat di abetes. Dengan berkurangnya stres oksidatif dan radikal bebas, pankreas bisa terlindungi dari kerusakan.

Selain itu, jahe juga memiliki sifat antiinflamasi, yang dapat membantu mengurangi peradangan pada pankreas. Peradangan kronis pada pankreas dapat merusak sel β-pankreas dan mengganggu produksi insulin.

4. Membantu memperbaiki metabolisme glukosa

Metabolisme glukosa yang baik sangat penting bagi orang dengan di abetes. Hal ini memungkinkan tubuh untuk menggunakan glukosa dengan lebih efisien, mengendalikan kadar gula darah, dan mencegah lonjakan gula darah yang tidak di inginkan. Sayangnya, ini merupakan masalah pada pasien di abetes.

Senyawa 6-gingerol dalam jahe telah terbukti memiliki kemampuan dalam meningkatkan metabolisme glukosa. Senyawa ini dapat mengaktifkan jalur AMPKalpha2-AS160-Rab5 dalam tubuh

Jalur ini berperan penting dalam mengatur penyerapan glukosa oleh sel-sel, sehingga tubuh dapat menggunakan glukosa secara lebih efektif. Dengan aktivasi jalur ini, jahe membantu meningkatkan penggunaan glukosa oleh tubuh.

Tidak hanya itu, jahe juga berperan dalam meningkatkan respons tubuh terhadap insulin. Jahe mengandung senyawa seperti 6-gingerol, 6-paradol, dan 6-shogaol yang telah terbukti membantu regulasi glukosa lebih baik oleh insulin.

5. Membantu mengurangi kadar insulin puasa dan HOMA-IR

Kadar insulin puasa dan HOMA-IR yang tinggi dapat menjadi masalah untuk pasien di abetes. Tingginya kadar insulin puasa dan HOMA-IR merupakan alarm untuk orang dengan di abetes.

Menurut penelitian, jahe mengandung GLUT-4, senyawa yang bertanggung jawab dalam meningkatkan penyerapan glukosa oleh sel-sel tubuh, termasuk sel otot dan adiposit. Dengan meningkatkan ekspresi GLUT-4, jahe memungkinkan tubuh untuk lebih efisien dalam menyerap glukosa dari darah. Senyawa ini membantu penyerapan glukosa dalam adiposit dan sel otot rangka, sehingga kadar insulin puasa dan HOMA-IR lebih terjaga

Walaupun manfaat yang di tawarkan banyak, tetapi jahe tidak bisa di andalkan untuk mengatasi di abetes. Pengobatan dari dokter tetap harus menjadi prioritas. Bicarakan dengan dokter tentang konsumsi jahe untuk mendukung pengobatan di abetes yang kamu jalani.

ZOYAQQ

ADMIN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *