Ketika sulit untuk meninggalkan mantan yang masih Anda cintai, ingatlah lima hal ini

Ketika sulit untuk meninggalkan mantan yang masih Anda cintai, ingatlah lima hal ini

Ketika sulit untuk meninggalkan mantan yang masih Anda cintai, ingatlah lima hal ini

ZOYAQQ – Ketika sulit
Tampaknya tidak semua orang dapat dengan mudah menerima pernyataan bahwa “cinta bukan berarti milik”. Karena pada kenyataannya, Anda benar-benar ingin hidup dengan seseorang yang Anda cintai. Akan lebih dapat diterima untuk mengakhiri hubungan karena masing-masing dari mereka kalah dalam permainan. Dalam hal ini, yang pertama mudah dilupakan.

Namun berbeda dengan pasangan yang berpisah, hal tersebut bukan karena konflik pribadi, melainkan karena kesalahpahaman atau faktor tekanan eksternal. Sulit untuk melepaskan dia yang masih dicintai, tetapi situasi ini tidak memainkan peran apa pun dalam hubungan itu. Dia meninggalkan kenangan itu, dan kemudian Anda bekerja keras untuk memperkuat hati yang hancur.

Buat kamu yang sedang berada di posisi ini, sedikit uraian pengingat berikut semoga bisa bikin hatimu lebih tegar.

1. Hidup memang mengajari Anda untuk melepaskan hal-hal yang bukan milik Anda

Jika semua keinginan terkabul sepanjang hidup, mungkin kamu gak akan mengenal perasaan sedih dan kecewa. Tapi manusia sudah memiliki garis hidupnya masing-masing, lengkap dengan suka dukanya. Suka yang membahagiakan dan duka yang sejatinya menguatkan.

Seseorang yang kamu cinta, belum tentu jadi milikmu seutuhnya. Dia yang telah pergi adalah penggalan kisah yang harus kamu relakan. Kamu perlu belajar menerima takdir yang tak sejalan dengan harapan. Pelan-pelan tak mengapa, yang penting kamu punya tujuan pasti untuk bangkit kembali.

2. Semakin sering menengok ke belakang, semakin sering kamu terluka

Jika keadaan sudah gak memungkinkan untuk bersama, kamu lebih baik mundur perlahan dari semua kebiasaan “mengenang” sosoknya. Entah itu stalking media sosial mantan, meluapkan rindu bersama barang spesial darinya atau mendatangi tempat bersejarahmu dengannya. Untuk apa memberi harapan kosong pada hatimu? Semakin sering kamu melakukannya, hatimu justru semakin sakit.

Rindumu mungkin sedikit terobati, tapi cinta yang kamu pelihara padahal tak mungkin lagi untuk bersama, pada akhirnya akan membuat air matamu jatuh juga. Berbaik hatilah pada dirimu sendiri dengan menghapus kebiasaan itu dan mulai menyibukkan diri dengan aktivitas baru. Usiamu masih muda, hidupmu masih panjang. Rangkailah mimpimu setinggi bintang-bintang.

3. Merelakan dia yang bukan jodohmu adalah bentuk mengimani takdir Tuhan

Keimanan manusia bukan hanya diuji di kala ia tertimpa musibah, atau dihadapkan pada pilihan baik dan buruk. Merelakan dia yang bukan jodohmu juga menjadi ujian iman yang berat. Ketika kamu ikhlas melepas orang yang kamu cintai karena Tuhan gak mentakdirkan kalian untuk bersama, artinya kamu telah berhasil mengimani takdir Tuhan.

Kamu pasrah dengen kehendak-Nya sebab menyadari kalau manusia hanya mampu berusaha, bukan penentu hasil usaha. Imanlah yang seharusnya bikin kamu kuat untuk menyambut hidup baru dan gak membiarkan diri tenggelam dalam kesedihan terlalu lama.

4. Kalau memang cinta, bukan kah lebih baik kamu ikut bersyukur melihatnya bahagia?

Tahap ini baru bisa kamu rasakan kalau sudah berhasil melewati fase “penerimaan” takdir Tuhan. Residu cinta mungkin masih tertinggal di hatimu, tapi kamu lebih bisa mengarahkan perasaan itu pada doa kebaikan untuk si dia jika memang telah menemukan jodohnya. 

Ikut bahagia melihat mantan bahagia, bakal lebih mudah dilakukan kalau kamu sendiri sudah move on, terlebih menemukan pasangan baru sepertinya. Sebab jika masih sendiri, kamu akan kesulitan membedakan antara ikut berbahagia dan rasa hati yang terluka.

5. Mantan adalah bagian dari sejarahmu, bukan seseorang yang harus disesali kehadirannya

Sulitnya menghilangkan rasa cinta pada mantan, kadang bikin kamu menyesali pertemuanmu dulu dengannya. Padahal pemikiran semacam ini sama sekali gak bisa memperbaiki keadaan.

Waktu gak bisa sedetik pun diputar ulang. Sulit itu wajar sebab dia bagian dari sejarahmu. Kamu gak perlu terburu-buru melupakannya, kok! Apalagi dengan cara mencari pelarian ke orang lain.

Waktu kadang bisa menjadi obat segala kesedihan. Kamu hanya perlu menciptakan mimpi baru meski mengukirnya perlahan. Tegaslah pada diri sendiri untuk berhenti berandai-andai. Kamu gak serapuh itu, kok! Percayalah.

ADMIN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *