Ini 7 Kondisi yang Membuat Pasien Membutuhkan Ventilator

ZoyaQQ Lounge Ini 7 Kondisi yang Membuat Pasien Membutuhkan Ventilator Ventilator adalah alat yang bisa membantu proses pernapasan pasien dengan kondisi tertentu. Beberapa kondisi yang memerlukan ventilator adalah gagal napas, mengidap pneumonia, dan gagal jantung.

Ini 7 Kondisi yang Membuat Pasien Membutuhkan Ventilator

Ini 7 Kondisi yang Membuat Pasien Membutuhkan Ventilator Ventilator adalah alat yang digunakan untuk menunjang proses pernapasan pasien dengan kondisi kesehatan tertentu. Pada beberapa penyakit, pasien memiliki keluhan tidak mampu bernapas sendiri. 

Tujuan penggunaan ventilator sendiri adalah guna untuk mencukupi kebutuhan oksigen pasien, agar mereka dapat bernapas selayaknya orang sehat lainnya.

Berbagai Kondisi yang Membutuhkan Ventilator

Ada beberapa golongan penyakit yang membutuhkan ventilator. Contohnya seperti pengidap gangguan paru-paru berat, hingga seseorang yang mengalami cedera berat. Nah, berikut  kondisi-kondisi yang memerlukan penggunaan ventilator. 

1. Gagal napas

Gagal napas merupakan kondisi gawat darurat medis serius yang dipicu oleh adanya masalah serius pada sistem pernapasan, sehingga tubuh kekurangan oksigen. Penyakit ini dapat memicu kerusakan organ, bahkan kematian jika tidak segera ditangani.

Beberapa gejala yang tampak pada pengidap gagal napas, yaitu:

  • Sesak napas, yang berujung pada sulit berbicara.
  • Napas cepat.
  • Peningkatan detak jantung.
  • Batuk-batuk.
  • Mengi.
  • Lemas.
  • Kulit pucat dan berkeringat.
  • Gelisah dan kebingungan.
  • Kebiruan pada jari-jari tangan atau bibir.
  • Pingsan.

Segera dapatkan pertolongan jika ada kerabat atau keluarga yang mengalami kondisi ini. Gagal napas yang tidak diatasi dengan baik dapat memicu kerusakan organ tubuh.

2. ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome)

ARDS merupakan masalah pernapasan berat yang dipicu oleh penumpukan cairan di kantung udara kecil dalam paru-paru atau alveoli. Kondisi ini umumnya terjadi karena sepsis atau pneumonia berat. Beberapa gejala yang tampak pada pengidap ARDS, meliputi: 

  • Napas pendek dan cepat.
  • Sesak napas.
  • Tekanan darah rendah.
  • Tubuh sangat lelah.
  • Keringat berlebih.
  • Bibir atau kuku kebiruan.
  • Nyeri dada.
  • Peningkatan detak jantung.
  • Batuk-batuk.
  • Demam.
  • Sakit kepala.
  • Merasa kebingungan

3. Pneumonia

Pneumonia atau paru-paru basah adalah infeksi yang memicu peradangan pada alveoli di salah satu atau kedua paru-paru sekaligus. Peradangan tersebut memicu penumpukan cairan atau nanah, sehingga pengidapnya sulit bernapas. Beberapa gejala yang tampak pada pengidap pneumonia, meliputi:

  • Batuk.
  • Demam.
  • Sesak napas.
  • Menggigil.
  • Kelelahan.

4. PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis)

Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) adalah penyakit kronis yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.

Beberapa gejala yang tampak pada pengidap PPOK, yaitu:

  • Batuk berdahak terus-menerus.
  • Napas tersengal-sengal.
  • Penurunan berat badan.
  • Nyeri dada.
  • Mengi.
  • Pembengkakan di tungkai dan kaki.
  • Lemas.

5. Gagal Jantung

Heart failure atau gagal jantung membuat jantung tidak dapat mengalirkan cukup darah ke seluruh tubuh. Pemicunya adalah penyakit anemia, hipertensi, dan penyakit jantung.

Beberapa gejala yang tampak pada pengidap gagal jantung, yaitu:

  • Sesak napas.
  • Cepat merasa lelah.
  • Pembengkakan pada tungkai.
  • Batuk yang memburuk pada malam hari.
  • Berat badan naik atau turun drastis.
  • Cemas.
  • Gelisah.
  • Penurunan nafsu makan.
  • Perut kembung.

6. Neonatal respiratory distress syndrome

Penyakit ini dapat menyebabkan gangguan pernapasan pada bayi yang baru saja lahir. Kondisi ini sangat rentan terjadi pada bayi yang lahir secara prematur. Untuk membantu proses pernapasan, biasanya bayi akan mendapatkan perawatan dengan menggunakan ventilator. 

Ada beberapa gejala yang menandakan bayi mengalami kondisi ini, seperti:

  • Kebiruan pada kuku, bibir, dan kulit.
  • Napas yang lebih pendek.
  • Cuping hidung yang mengembang saat bernapas.
  • Muncul suara atau mengi saat bernapas.

7. Kondisi medis lainnya

Selain beberapa penyakit tersebut, ada kondisi medis lain yang juga membutuhkan perawatan dan penanganan menggunakan ventilator, yaitu:

  • Serangan jantung.
  • Henti jantung.
  • Keracunan karbon dioksida.
  • Asidosis.
  • Alkalosis.
  • Bius total.
  • Cedera kepala berat.
  • Stroke.
  • Overdosis penggunaan obat.
  • Sindrom gangguan pernapasan neonatal.
  • Bayi prematur.
  • Peradangan paru-paru.

ADMIN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *