Batas Maksimal Makan Mi Instan

Rekomendasi Batas Maksimal Makan Mi Instan
Batas Maksimal Makan Mi Instan

PKVSLOT Batas Maksimal Makan Mi Instan Makanan instan masih di dewakan banyak orang, terutama mereka yang hidup merantau. Salah satu yang menjadi favorit adalah mi instan, yang mana makanan ini di anggap murah, enak, dan mengenyangkan.

Mi instan telah mengantongi izin dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) sehingga aman untuk dikonsumsi. Meski begitu, mi dadak ini di ketahui punya berbagai kandungan yang memiliki efek samping pada kesehatan. Berikut ini rekomendasi batas maksimal konsumsi mi instan dari ahli gizi.

Jangan lebih dari dua kali seminggu

Dalam jangka waktu lama, ada beberapa efek yang bisa terjadi. Nilai gizi yang rendah dan konsumsi yang berlebihan akan menyebabkan kualitas pola makan menjadi buruk.

Tingginya sodium dan MSG dalam mi instan juga menjadi poin penting yang perlu di perhatikan. Selain itu, makanan ini mempunyai kandungan kalori, serat, dan protein yang rendah namun tinggi lemak, karbohidrat, dan garam.

kandungan nutrisi pada mi instan sedikit berbeda tergantung jenis atau rasanya. Namun, sebagai gambaran umumnya, kandungannya dapat meliputi

  • Kalori: 188
  • Karbohidrat: 27 gram
  • Jumlah lemak: 7 gram
  • Lemak jenuh: 3 gram
  • Protein: 4 gram
  • Serat: 0,9 gram
  • Natrium: 861 mg
  • Tiamina: 43 persen dari Angka Kecukupan Gizi (AKG)
  • Folat: 12 persen dari AKG
  • Mangan: 11 persen dari AKG
  • Besi: 10 persen dari AKG
  • Niasin: 9 persen dari AKG
  • Riboflavin: 7 persen dari AKG

Dampak terlalu sering makan mi instan

Riset Kesehatan Dasar (2018) dari Kementerian Kesehatan mencatat bahwa 7,8 persen penduduk Indonesia mengonsumsi mi instan serta makanan instan lain setiap harinya, yang mana 58,8 persen penduduk Indonesia mengonsumsi sebanyak 1 sampai 6 bungkus per minggu, dan hanya 33,8 persen mengonsumsi kurang dari tiga bulan.

Di Jawa Timur, 4,6 persen penduduknya mengonsumsi mi instan/makanan instan lainnya setiap harinya, sedangkan 52,7 persen mengonsumsi sebanyak 1 sampai 6 bungkus per minggu, dan 42,7 persen mengonsumsi mi instan kurang dari tiga bulan.

Studi menemukan konsumsi mi instan berhubungan positif dengan obesitas dan sindrom kardiometabolik di Korea Selatan yang merupakan negara dengan konsumsi mi instan per kapita tertinggi di dunia.

Hasil studi menunjukkan bahwa seringnya mengonsumsi mi instan mungkin berhubungan dengan peningkatan faktor risiko kardiometabolik di kalangan mahasiswa sehat berusia 19–29 tahun.

Kardiometabolik merupakan sekumpulan kelainan metabolisme yang di tandai dengan lima kriteria yaitu obesitas abdominal, peningkatan kadar trigliserida, penurunan HDL-kolesterol, peningkatan kadar glukosa darah puasa, dan peningkatan tekanan darah.

Studi lain menunjukkan bahwa perempuan yang makan mi instan setidaknya dua kali dalam seminggu menunjukkan risiko 68 persen lebih tinggi terkena sindrom metabolik

Sindrom metabolik adalah kondisi ketika seseorang mengalami sekelompok masalah kesehatan secara bersamaan, berpotensi meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, stroke, di abetes, dan serangan jantung.

Alasan untuk tidak makan mi instan setiap hari

SLOTGACOR ada banyak risiko kesehatan jika mengonsumsi mi instan setiap hari. Berikut ini beberapa alasan mengapa mi instan buruk bagi kesehatan:

Tinggi natrium

Satu porsi mi instan mengandung antara 397–3.678 mg sodium per 100 gram porsi, bahkan bisa lebih. Meskipun natrium adalah mineral penting untuk fungsi tubuh, tetapi kalau terlalu banyak tentu tidak baik untuk kesehatan.

Salah satu penyumbang asupan natrium terbesar adalah makanan olahan, termasuk mi instan. Pola makan tinggi garam di kaitkan dengan peningkatan risiko kanker perut, penyakit jantung, dan stroke.

Pada individu yang sensitif terhadap garam, pola makan tinggi natrium dapat meningkatkan risiko hipertensi yang pada gilirannya dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung dan ginjal.

Mengingat rekomendasi asupan natrium maksimal 2.000 mg per orang per hari (1 sendok teh garam per orang per hari atau 5 gram per orang per hari) menurut Permenkes Nomor 30 Tahun 2013, mengonsumsi satu bungkus mi instan bisa sangat menyulitkan kita untuk menjaga asupan natrium dalam batas aman yang di sarankan.

Kalau kamu makan beberapa bungkus mi instan setiap hari, berarti asupan natrium kamu sangat besar.

Natrium merupakan zat tambahan yang sangat umum di temukan dalam banyak makanan olahan. Peran utamanya adalah untuk meningkatkan rasa dan kelezatan makanan.

Meskipun banyak di gunakan dalam berbagai jenis makanan dan di setujui untuk di konsumsi, tetapi ada kekhawatiran mengenai efek jangka pendek dan jangka panjangnya pada tubuh.

Beberapa penelitian juga mengaitkan konsumsi MSG yang tinggi dengan obesitas dan peningkatan tekanan darah. Namun, secara umum sejumlah kecil MSG dalam mi instan kemungkinan besar tidak akan menimbulkan efek samping selama di konsumsi dalam jumlah sedang.

Rendah serat dan protein

Meskipun merupakan makanan rendah kalori, tetapi mi instan di ketahui rendah serat dan protein sehingga ini bukan pilihan yang baik untuk menurunkan berat badan.

Protein telah terbukti meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi rasa lapar, sementara serat bergerak perlahan melalui saluran pencernaan sehingga meningkatkan rasa kenyang.

Mengingat rendahnya kadar protein dan serat, mengonsumsi mi instan secara rutin kemungkinan besar tidak akan memuaskan rasa lapar atau membuat kamu merasa kenyang. 

Selain itu, pola makan rendah serat di kaitkan dengan risiko lebih tinggi terhadap kondisi pencernaan seperti sembelit dan penyakit divertikular, serta berkurangnya bakteri usus sehat.

Kualitas makanan yang buruk

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi mi instan secara teratur dikaitkan dengan kualitas makanan yang buruk secara keseluruhan. 

Mereka yang makan mi instan diketahui mengalami penurunan asupan protein, kalsium, vitamin C, fosfor, zat besi, niasin, dan vitamin A secara signifikan. 

Responden juga mengalami peningkatan asupan natrium dan kalori. Mi instan terbukti meningkatkan risiko seseorang terkena sindrom metabolik.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, rekomendasi maksimal makan mi instan adalah dua kali dalam seminggu. Jika ingin menikmatinya, tambahkan topping sehat seperti sayuran, daging ayam, atau telur. Pola makan sehat bergizi seimbang lewat makanan utuh tetap harus menjadi prioritas untuk menjaga kesehatan.

ZOYAQQ

ADMIN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *