Bakar Teman Hidup-hidup Karena Body Shaming
ZoyaQQLounge “Awalnya, kisah bakar teman hidup-hidup ini karena dendam pribadi karena sering di katain gendut / body shaming”.
Pria bernama Ali Heri Sanjaya (27) merupakan pembunuh Rosidah wanita yang mayatnya gosong terbakar.
Pelaku merupakan teman kerja korban di sebuah warung, di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Banyuwangi.
Pelaku mengaku tega membunuh Rosidah karena ia dendam. Pelaku tak terima sering di olok-olok gendut atau kerap mendapat body shaming.
“Jadi pelaku ini sebenarnya teman kerja korban di salah satu rumah makan. Pelaku sering diolok-olok korban di depan banyak orang “.
“Selama bekerja korban sering menghina pelaku dengan kata-kata gendut, boboho, sumo, dan kesulitan ekonomi”.
Kejadiannya bermula pada saat keduanya hendak pulang kerja pada sore hari.
Korban membawa motor Honda Beat yang kini menjadi barang bukti dan sudah di amankan pihak kepolisian.
Saat di tengah jalan si pelaku memberikan aba-aba untuk ikut dan meminta antar pulang ke rumah ibu si pelaku.
Pria ini bakar teman sepekerjanya karena kerap mendapat hinaan dan body shaming.
Pelaku turun dari motor, lalu memukul bagian leher kiri korban sampai pingsan.
Demi memastikan ia sudah meninggal, pelaku menekan bagian leher kiri dengan tenaga lalu membopongnya ke sebuah tempat.
Tempat ini banyak terdapat tumpukan bambu kecil atau lanjaran , kemudian ia meninggalkannya untuk membeli bensin.
“Setelah kembali, bensin kemudian disiramkan ke seluruh tubuh bagian tubuh dan tumpukan bambu tadi.
Setelah ia menyiramkannya, lalu dibakar dengan korek api. Kemudian, pelaku meninggalkan korban tanpa memastikan terbakar keseluruhan atau tidak.”
Setelah ia melakukan aksinya, pelaku menjual motor dan ponsel korban. Motor dijual ke warga di Kabupaten Situbondo dengan harga Rp 4 juta.
Sementara Hp korban di jual dengan harga 1.3 juta. Setelah laku, uangnya sempat dibuat untuk membeli baju bersama istrinya.
Kini, seluruh barang bukti pelaku telah di sita oleh Polresta Kota Banyuwangi.
Sedangkan si pelaku sendiri sementara mendekam di tahanan Mapolresta dan melakukan penyelidikan dan pengembangan khusus.
Editor agen bandarq
