Hal yang Perlu Dibahas Berdua Sebelum Minta Putus

ZoyaQQLOUNGE – Hal yang Perlu Dibahas Berdua. Rasa-rasanya, hampir semua orang berharap hubungan pacarannya bisa berjalan lancar. Syukur-syukur dapat berlanjut ke jenjang yang lebih serius. Namun sayangnya, gak semua pasangan kekasih berhasil mencapai tahap pernikahan. Terkadang, harus terima putus di tengah jalan.

Hal yang Perlu Dibahas Berdua
Hal yang Perlu Dibahas Berdua

Nah, bila kamu merasa hubungan kalian tak bisa dilanjutkan, jangan buru-buru minta putus, ya. Ada baiknya, bicarakan dulu tentang masalah ini berdua. Siapa tahu, keinginan itu timbul semata-mata akibat emosi sesaat aja. Biar gak menyesal, berikut lima hal yang perlu dibahas berdua sama pacar sebelum minta putus. Simak, yuk!

Cara kalian berkomunikasi selama ini

ZOYAQQ – Salah satu penyebab asmaramu terasa hambar adalah soal komunikasi. Sebab, mau bagaimana pun juga komunikasi merupakan pilar utama dalam sebuah hubungan. Oleh karena itu, penting untuk mengkaji ulang bagaiman cara kalian berkomunikasi selama ini.

Mengutip dari laman Bustle, seorang pakar hubungan dan kencan di Double Trust Dating, Jonathan Bennett, menuturkan banyak perpisahan terjadi akibat pasangan tidak cukup berkomunikasi atau tidak melakukannya secara efektif. Ini jadi saat yang pas untuk mengungkapkan segala kegelisahanmu selama ini. Siapa tahu, pacarmu juga merasakan hal yang sama. Hanya saja kalian belum pernah membahasnya.

Kenangan manis saat kalian bersama dulu

Mungkin pemicu munculnya keinginan putus di benakmu adalah adanya masalah atau sikap dia yang belakangan menyebalkan. Tapi bukankah persoalan itu bagian dari sebuah hubungan? Mustahil, bila dua orang dengan perbedaan karakter dan latar belakang akan selalu rukun saat berdampingan. Mau besar atau kecil, konflik itu pasti ada. 

Masih mengutip dari laman Bustle, Bennett berpendapat, ketika pasangan sedang mempertimbangkan untuk putus, sebagian besar fokusnya ada pada aspek buruk dari hubungan tersebut. Akan sangat membantu untuk membicarakan hal-hal baik juga, terutama apa yang berhasil dalam hubungan dan apa yang disukai satu sama lain.

Ini sejalan dengan pendapat seorang pakar blogger, Rachael Pace yang mengatakan, salah satu hal penting yang perlu dipertimbangkan sebelum putus adalah mengenang apa yang membuat kalian memilih satu sama lain.

Mencari sumber masalah dan menemukan solusinya

Pepatah mengatakan ‘Tak akan ada asap kalau tidak ada api’. Jadi, pasti ada pemicu yang membuat kalian harus sampai pada titik ingin putus seperti sekarang ini. Sebelum benar-benar berpisah, tidak ada salahnya cari tahu dulu apa masalahnya. Setelah ketemu, kaji lagi apakah persoalan tersebut masih bisa diselesaikan tanpa harus putus atau tidak. 

Mengutip dari GoodTherapy, seorang psikolog kontemporer, Dr. Gottman menekankan untuk membedakan antara masalah hubungan yang dapat di pecahkan dan masalah yang akan selalu ada. Perbedaan ini sangat penuh harapan. Dalam mengidentifikasi masalah mana yang dapat di pecahkan dan tidak, kalian bisa mulai melakukan negosiasi. 

Tentu tiap pasangan punya takaran yang berbeda dalam memandang berat ringannya suatu masalah. Oleh karena itu, keputusan berada di tanganmu dan pasangan. Jika memang masalah yang ada tergolong bisa di selesaikan, kenapa harus berpisah? Tapi bila persoalannya terlalu pelik dan bakal menimbulkan dampak buruk di masa depan, mungkin putus dari sekarang adalah solusi terbaik.

Berhenti main kode dan katakan apa yang kamu inginkan

Kamu merasa selama ini dia kurang peka dan tidak punya inisiatif sama sekali. Padahal, kamu sudah berulang kali melemparkan kode padanya. Nah, ini bisa jadi masalahnya. Tidak semua orang punya kepekaan yang tinggi, mungkin pacarmu salah satu orang yang super cuek. Jadi, cobalah untuk berhenti memberi kode. Lebih baik bicara terus terang tentang apa yang kamu inginkan.

Mengutip dari Bustle, Sandra E. Cohen, PhD, seorang psikoanalis dan psikolog klinis mengatakan, terkadang semua hal yang membuatmu kesal tidak bisa di ucapkan begitu saja. Ini di sebabkan karena kamu terus-menerus menahan diri akibat kesulitan menghadapi kemarahan atau kritik.

Tetapkan status hubungan kalian jika terjadi perpisahan

Bila memang jalan terbaik bagi kalian adalah berpisah, penting untuk membahas kelanjutan status hubunganmu dan dia sebagai mantan kekasih. Apakah kalian akan kembali menjadi teman seperti sebelum jadian atau benar-benar berpisah dan gak saling dekat lagi. 

Crystal Raypole, seorang penulis dan editor di Good Therapy, seperti di lansir dari laman Healthline berpendapat, kamu mungkin ingin mempertahankan persahabatan setelah putus cinta, namun dia bisa saja tidak merasakan hal yang sama. Terutama apabila perpisahan ini datang sebagai pukulan yang menyakitkan baginya.

ADMIN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *