Idiot-nya Ayah Tiri Bikin Anak Seperti Istri Sendiri

Idiot-nya Ayah Tiri Bikin Anak Seperti Istri Sendiri

ZoyaQQlounge Biar Anak Tiri Idiot yang Penting Rasanya Bung

Memang Jana, 45, pengamal ajaran Pak Bendot pelawak Srimulat. Karena kesepian jauh dari istri yang jadi TKW, anak tirinya yang dijadikan medan pelampiasan sampai hamil. Padahal, Mintul, 20, berkebutuhan khusus alias tidak normal. Tapi ketika ditanya polisi, jawabnya khas Bendotiyah, “Yang penting rasanya Bung!”

Bahasa Indonesia kini banyak tambahan kosakata baru, yang justru malah membingungkan. Tapi karena itu produk pakar yang apa-apa dibuat sukar, publik mengamini saja. Misalnya, murid diganti peserta didik, pembantu jadi asisten rumahtangga. Akibatnya, orang cacat atau tidak normal diganti menjadi: berkebutuhan khusus. Maka judul di atas, jika mengikuti pakar harus berbunyi: Biarpun anak tirinya berkebutuhan khusus…….. Heibat kan?

Idiot Siapa Sih Sebenernya?

Nah,Jana warga Wajak, Malang, adalah salah satu lelaki yang tak tersalurkan dia punya kebutuhan khusus, akhirnya memanfaatkan anak tirinya yang berkebutuhan khusus pula. Akhirnya Jana yang berkelakuan durjana itu dimasukkan ke ruang khusus, alias ditahan, setelah Mintul anak tirinya hamil 7 bulan. Jana memang bapak yang ora urus (kurang ajar)!

Sekitar lima tahun lalu Jana menikah dengan janda Wahyuni, 40, yang punya anak gawan semata wayang, namanya Mintul. Bocah ini memang berkebutuhan khusus, yang orang Jawa bilang pekok atau idiot bahasa populernya. Seperti lazimnya orang idiot, ciri-ciri fisiknya sangat khas dan terlihat jelas. Mereka memiliki bentuk wajah yang sama. Mata yang sipit, pandangannya kosong, hidung yang mungil, mulut yang kecil dan lidah yang sering menjulur keluar.

Janda Wahyuni sungguh malang, tidak ada suami, punya anak kok ya berkebutuhan khusus, padahal dia tak punya dana khusus. Lalu dia menikah dengan Jana, dikiranya bisa jadi suami sekaligus penyandang dana untuk anaknya yang cacat. Ee, ternyata jas bukak iket blangkon, sama juga sami mawon. Penghasilan Jana minim juga. Walhasil menikah dengan Jana, si Wahyuni hanya dapat bonggol bukannya benggol.

Sekian tahun menjadi suaminya, pertumbuhan ekonomi tetap nol persen. Padahal saat mendekati dulu, Jana “berkampanye” bahwa nanti pertumbuhan ekonominya akan naik sampai 7 persen. Faktanya, malah nol persen. Jana lebih banyak hanya petentang-petenteng di rumah, sementara yang cari nafkah istrinya. Jika tidak ingat Jana itu adalah suami sendiri, pasti sudah dibuly di medsos.

Bukan Idiot kalo coba gabung
ZoyaQQ-Situs Poker Domino Andalan. Dijamin Bisa Menang !

Karena Suami Tidak Mampu Memenuhi Kebutuhan

Lantaran terus terjadi defisit anggaran yang semakin berdarah-darah, Wahyuni memutuskan diri untuk jadi TKW ke Malaysia. Sedangkan putrinya yang berkebutuhan khusus diamanatkan pada suami untuk dijaga baik-baik. Nanti setiap bulan akan dikirim ringgit Malaysia yang tentu saja sudah ditukar dengan rupiah.

Benar saja, Wahyuni jadi TKW, Jana semakin hanya petentang-petenteng di rumah. Soalnya tiap bulan sudah dikirimi uang dari negeri jiran, dengan jumlah lumayan, mendekati UMP yang Rp 3,5 juta sebulan. Tugas dia hanya merawat Mintul si anak tiri yang berkebutuhan khusus itu tadi. Simpel sekali.

Tapi kebutuhan Jana kan bukan urusan perut saja, tapi juga yang di bawah perut. Sejak bini jadi TKW, ini benar-benar kacau balau. Suami-suami lain bisa tiga kali seminggu sesendok makan, Jana bertahun-tahun ngaplo (bengong) macam belo (anak kuda). Dalam kondisi kepepet, dia lalu mendayagunakan Mintul yang idiot itu. Tega kamu melakukan, kata hati nurani. Tapi kata Jana yang sudah disetir setan, “Yang penting rasanya Bung!”

Hanya lima kali dia melakukan itu, tapi hasilnya luar biasa. Beberapa bulan kemudian Mintul hamil 7 bulan. Gegerlah keluarga besar Wahyuni berikut jajarannya, bahkan Jana menyebar isyu pelakunya orang luar yang tak diketahui namanya. Tapi ketika Mintul ditanya buliknya, dia menuding ayah tirinya. Nah lho, Jana yang benar-benar durjana itu dilaporkan polisi. Tak diperiksa sampai 11 jam, dia sudah mengaku, katanya dalam kondisi khilaf. Tapi kenapa orang tak normal kok ditelateni juga. “Yang penting rasanya Bung!” kata Jana polos.

Jangan mencatut nama Pak Bendot lho ya!

Baca Juga Jon :
Pakar Membuktikan Ternyata Rokok Aman
Kasus-kasus Cerai Saat Malam Pertama
Cemilan Ibu Kepala Desa Bikin Penasaran

ADMIN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *