Proses Evakuasi WNI Menjadi Sorotan Dunia

Proses Evakuasi WNI Menjadi Sorotan Dunia

zoyaqqlounge Proses Evakuasi WNI yang tiba di Batam telah menarik perhatian netizen di dunia hingga viral.

Guna mengantisipasti virus corona, Otoritas Indonesia telah menarik WNI dari Wuhan China.

Dengan jumlah sebanyak 245 orng tiba di Bandara Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau. Pada minggu 2/2/2020 kemarin.

Namun, dalam proses evakuasi WNI menjadi sorotan. Karena petugas yang menyemprotkan cairan khusus pada setiap WNI yang turun dari pesawat.

Beberapa negara pun menyoroti peristiwa tersebut. Masyarakat dari berbagai negara pun mempertanyakan apa tujuan dari penyemprotan itu.

Hal itu ditunjukkan lewat cuitan yang dibagikan akun Twitter @Russsian_Market.

proses evakuasi

“Mereka menyebut ini desinfeksi? Indonesia.. tiada kata-kata”tulis akun tersebut seperi info dari agen bandarceme.

Cuitan itu diunggah bersama dengan vido yang sejumlah WNI yang disemprot cairan soleh petugas berseragam kuning setibanya dibandara Batam.

Tentu saja, tanggapan khalayak dunia itu memicu respons warganet lain yang ikut memberikan sindiran kepada ts.

Oleh sejumlah warganet, prosesi penyemprotan cairan tersebut dianggap bukan solusi mengatasi virus corona yang sedang marak ini.

“Lol, mereka tidak paham mengenai virus,” kata @Reezyard.

” Membunuh virus dengan disinfektan. Apa kamu bisa bayangkan betapa bodohnya pemerintahan kita?” kata @_deception.

Sebelumnya, setiap WNI yang turun dari tangga pesawat akan langsung disemprotkan cairan khusus.

Mereka berputar demi memastikan seluruh pakaian dan bagian luar tubuhnya terkena cairan itu.

Selesai disemprot. WNI memasuki pesawat TNI AU yang sudah siaga di Bandara Hang Nadim Batam. Untuk membawa semuanya ke Kabupaten Natuna.

WNI terlihat sehat, meski beberapa diantaranya terlihat kelelahan setelah menempuh sekitar 6 jam perjalanan dari China.

Seluruh WNI juga terlihat mengenakan masker saat turun dari pesawat itu.

Proses evakuasi seperti ini dianggap salah.

“Ini benar-benar salah. Virus itu hidupnya di dalam tubuh, bukan pada baju atau koper. Mereka justru meracuni orang-orang itu.”

“Semprotan itu percuma. Kalau mereka membawa virusnya itu berada dalam tubuhnya, bukan benda-benda mereka, konyol sekali.

Semprotan itu bahkan bisa lebih berbahaya dari pada virusnya.”

“Virus itu tidak bisa hidup di udara bebas lebih dari 2 jam. Mereka hanya bisa menular dari dalam tubuh inangnya”.

Ada juga pembelaan oleh netizen Indonesia.

“Ini hanya langkah awal sebelum karantina 14 hari di markas militer. Kesehatan mereka akan diawasi selama masa itu.

Lebih baik pikirkan negaramu sendiri saja. Dua orang sudah terinfeksi, sedangkan Indonesia bebas dari virus itu.”

“Tentu kami tahu virus itu. Kami hanya mengikuti aturan WHO. Kalau anda menyalahkan prosedur ini, kirim surat saja ke WHO” sambung netizen lain.

ADMIN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *