Laefak Diak, Buaya Yang Disakralkan

Laefak Diak, Buaya Yang Disakralkan

ZoyaqqLounge Buaya yang di anggap sebagai nenek moyang di Timor Leste dengan nama Laefak Diak.

buaya di anggap berbahaya

Karena bisa mengancam keselamatan orang

banyak di temui di sungai-sungai besar di Indonesia.

Karena hal itu, kita harus selalu waspada menjaga diri pabila berada di kawasan mereka.

Akan tetapi tidak perlu khawatir kalau mereka menyerang kita, karena mereka tidak akan menyerang jika kita tidak mengganggu.

Lain ceritanya di Tomor Leste, ternyata buaya atau Laefak Diak menjadi salah satu binatang yang di anggap sakral.

Bahkan sampai banyak penyerangan yang dilakukan

buaya ini dan tidak di catat pada statistik di negera itu.

Bagaimana hal itu dapat terjadi? Simak pengulasannya berikut ini.

Orang Timor Leste menanggap Lafaek Diak adalah nenek moyang mereka.

Ada cerita yang melekat di negara tetangga kita yaitu Timor Leste, karena para penduduknya menjadikan buaya sebagai makhluk yang agung.

Benar, kalau reptil pemakan daging ini memiliki kisah yang panjang dengan asal usul orang Timor Leste itu sendiri.

Cerita awalnya dari persahabatan seorang anak lelaki dengan seekor buaya.

Mereka berteman seperti teman akrab hingga sampai si buaya meninggal.

Akhirnya dari tubuh buaya yang sudah mati itu berubah

Menjadi pulau Timor Leste

bahkan menyebutnya sebagai nenek moyang yang harus di hormati.

Kasus kematian karena buaya melonjak

Mirisnya ada beberapa hal yang menjadi cerita tak sedap tentang buaya ini.

Karena banyaknya kasus penyerangan buaya kepada manusia setiap tahunnya.

Sejak tahun 2014 korban sudah semakin banyak

karena orang-orang yang masih berhubungan dengan kepercayaan itu.

Karena mereka menganggap buaya itu adalah nenek moyang,

maka yang melaporkan penyerangan binatang ini jadi malu sendiri.

Mereka tetap menganggap

buaya adalah hewan tidak akan menyerang warga asli

Kalau hal itu sampai terjadi artinya ada salah dari perbuatan orang itu

dan ‘nenek moyang’ sedang memrahi mereka.

kenaikan populasi buaya masih misteri

jumlah penyerangan buaya dan populasi buaya terus meningkat sejak 2014.

Kendati demikian alasan utama naiknya jumlah ini masih jadi misteri bagi para peneliti.

Beberapa ahli berpendapat kalau kenaikan penyerangan buaya ini berhubungan

dengan keberhasilan program

yang di lakukan oleh konsservasi buaya Australia.

Tetapi salah satu peneliti lain bernama Yusuke Fukada mengatakan hasil uji DNA-nya

Kalau ternyata buaya yang kebanyakan menyerang ialah populasi Timor Leste.

Alhasil sampai sekrang masih jadi misteri

kenapa tingkat penyerangan dan populasi buaya di sana meningkat drastis dari tahun ke tahun.

Antisipasi untuk penyerangan buaya bisa di turunkan.

Dari kasus yang terus meningkat ini

akhirnya di upayakan sebuah solusi penengahnya.

Karena binatang ini dianggap sakral,

maka pembasmian bukan jalan keluarnya.

Buaya-buaya yang terlihat di daerah

yang dekat dengan aktivitas manusia akan di pindahkan.

Kemudian habitat buaya bersarang tadi,

dengan aktivitas manusia akan di batasi dengan ketat.

Meski begitu ada beberapa hal yang masih jadi masalah.

Kalau poulasi para buaya tidak di tekan, maka dikemudian hari

aktivitas yang berhubungan dengan air seperti memancing, mandi, dll akan beresiko.

Karena setiap hari makin banyak jumlah buaya yang pasti akan tambah membanyak.

Kepercayaan dari rakyat Timor Leste pada buaya awalnya hampir sama dengan orang India kepada sapi.

Selalu ada sejarah panjang yang berhubungan dengan tradisi dan agama yang beriringan.

Karena itu meski berbeda kita harus menghormati kepercayaan mereka.

Editor BandarQ

ADMIN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *