Begini Isi Daya Ponsel di Derah Terpencil Afrika

Begini Isi Daya Ponsel di Derah Terpencil Afrika

Begini isi daya ponsel mungkin merupakan sesuatu yang remeh dan di anggap bisa saja di indonesia.

Namun, semacam ini ternyata tak mudah dilakukan jika kita berkunjung ke beberapa wilayah yan terdapat di afrika.

Hal ini tentu saja berimbas pada peralatan elektronik yang mereka miliki. Salah satunya adalah ponsel. Tak seperti kita yang hidup di Indonesia, di mana nge-cas hape tinggal cari lubang colokan atau menggunakan powerbank yang banyak dijual di pasaran, mereka yang berada di negara seperti Kenya, Uganda dan Leshoto,

Begini Isi Daya harus pintar-pintar mengisi daya ponselnya karena dikenai tarif yang lumayan menguras kantong,

Susah listrik hingga memunculkan bisnis pengisian daya ponsel

populasi di Afrika sub-Sahara tidak memiliki akses listrik yang layak. Akibatnya, jumlah orang tanpa akses ke listrik meningkat hingga lebih dari 85% di daerah pedesaan. Hal ini kemudian berimbas pada penggunaan ponsel yang mereka pakai sehari-hari.

Begini Isi Daya

Bagi mereka yang tinggal di pedesaan yang jauh dari kota, biasanya harus menempuh bermil-mil ke kota terdekat yang memiliki fasilitas listrik yang memadai. Di sana, ada sebuah jasa pengisian daya ponsel yang menetapkan tarif 30 sen ( Rp 851) sekali isi.

Jika dikalkulasikan dalam setahun yakni 30 sen x 12 = 360 sen (Rp 10222). Ingat, itu hanya sekali isi. Lain halnya jika dalam sehari harus mengisi hingga 3 kali misalnya. Hitung sendiri deh berapa biayanya.

Pelatihan pembuatan energi alternatif yang berujung borosnya biaya

Seperti yang terjadi di Tanzania, sebuah perusahaan AS meluncurkan stan pengisian bertenaga mobile seperti truk es krim yang bergerak ke sana kemari. Dengan kemampuan mengisi daya hingga 20 ponsel sekaligus, pemasangan box ini memakan biaya 600 dolar AS sekitar Rp 8 juta.

Begini Isi Daya

para alumni ini nantinya membuka jasa pengisian daya ponsel dengan tarif 1 dollar as hingga 1,5 dollar as (Rp 13-20 ribu) untuk sekali isi. Bisa dibayangkan, berapa biayanya jika dikalkulasi dalam setahun plus dikali berapa kali isi dalam sehari.

Harus kreatif jika ingin ponselnya tetap menyala

Negeri di kawasan Afrika bagian Timur ini, juga mengalami keterbatasan pada energi listrik. Namun, masalah ini coba dipecahkan oleh dua anak muda yang bernama Jeremiah Murimi dan Pascal Katana.

Begini Isi Daya

agar alat pengisian daya tersebut bisa membantu orang tanpa listrik di daerah pedesaan. Di Kenya sendiri, masyarakat yang tinggal di daerah terpencil harus melakukan perjalanan jauh ke toko-toko, di mana mereka dikenakan biaya USD$ 2 (Rp 28.042) untuk menyalakan telepon mereka.

Baca Juga : Tajir Mendadak Saldo ATM Bertambah Secara Gaib

Bayangkan, banyak masyarakat di Afrika sana yang harus berjuang keras hanya untuk masalah sepele seperti mengisi daya ponsel, karena terbatasnya sumber daya kelistrikan. Tak hanya itu, biaya pun menjadi momok karena baka terkuras habis hanya untuk mengisi daya ponsel.

ADMIN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *